Pengenalan MongoDB : Database NoSQL yang Fleksibel
Definisi MongoDB :
MongoDB adalah salah satu sistem manajemen basis data (DBMS) yang populer dalam kategori NoSQL (Not Only SQL). Basis data ini dikenal sebagai "NoSQL" karena berbeda dalam hal struktur data dan cara penyimpanan data dibandingkan dengan basis data relasional tradisional (SQL). Berbeda dengan database relasional seperti MySQL atau PostgreSQL, MongoDB menggunakan format penyimpanan dokumen yang disebut BSON (Binary JSON) untuk menyimpan data. BSON mirip dengan JSON (JavaScript Object Notation), sehingga memudahkan penggunaan dan pertukaran data dengan aplikasi berbasis JavaScript.
Salah satu fitur utama MongoDB adalah kemampuannya untuk menyimpan data semi-struktur atau tidak terstruktur. Ini berarti tidak perlu mendefinisikan skema tabel sebelumnya, sehingga Anda bisa lebih fleksibel dalam mengubah struktur data sesuai kebutuhan.
Mengapa MongoDB?
1. Manajemen database yang lebih mudah
Sebagai database berjenis NoSQL, data di dalamnya akan disimpan dalam bentuk dokumen. Berbeda dengan sistem berbasis SQL yang memerlukan susunan tabel spesifik, bentuk penyimpanan ini memiliki fleksibilitas yang tinggi. Fleksibilitas dan adaptabilitas ini tentunya sangat memudahkan developer untuk mengubah serta menyesuaikan konfigurasi data dengan kebutuhan bisnis.
2. Kebutuhan infrastruktur yang lebih ringan
MongoDB juga dapat memberikan performa yang lebih baik dengan spesifikasi infrastruktur yang lebih rendah. Tidak adanya struktur data dan relasi tabel yang rumit memungkinkan database MongoDB untuk beroperasi tanpa mengonsumsi sebagian besar sumber daya server.
Adanya dukungan Memcached juga membantu sistem database ini untuk menyimpan data dalam skala besar, sehingga tak menutup kemungkinan untuk digunakan oleh perusahaan raksasa sekalipun.
3. Skalabilitas yang lebih tinggi
Kebutuhan penyimpanan data tentunya sangat bervariasi. Kadang kamu membutuhkan database besar (Big Data) dengan ratusan ribu baris dokumen, namun ada kalanya kamu membutuhkan beberapa ratus baris saja.
Tak seperti database berbasis SQL yang hanya dapat dikembangkan dengan meningkatkan kapasitas server (scaling up), MongoDB dapat dikembangkan secara horizontal dengan membagi muatan kerja ke beberapa perangkat sekaligus (sharding).
Karena itu, kamu dapat dengan mudah menyesuaikan server kebutuhanmu. Jika kebutuhan database meningkat, kamu dapat dengan mudah menambahkan server untuk memperbesar kapasitas penyimpanan — begitu pula sebaliknya.
4. Adanya dukungan replikasi database
Replikasi database adalah proses untuk menyalin data dari sebuah database pusat ke satu atau beberapa database lain. MongoDB sudah mendukung replikasi data, sehingga kamu dapat mencadangkan data ke beberapa server.
Tentunya, mencadangkan data dapat memiliki beberapa manfaat seperti mencegah kehilangan data, mengurangi downtime, dan memaksimalkan kinerja server.
5. Dukungan bahasa pemrograman yang bervariasi
MongoDB juga memberikan dukungan resmi untuk digunakan dengan berbagai bahasa pemrograman. Berikut adalah beberapa platform dan bahasa pemrograman yang didukung oleh MongoDB:
- C
- C++
- C# dan .NET
- Java
- Node.js
- Perl
- PHP
- Phyton
- Ruby
- Mongoid
6. Dukungan indexing untuk pencarian data lebih cepat
Mengaktifkan indexing juga akan mempercepat proses penarikan data spesifik. Tanpa adanya indexing, maka setiap query yang dijalankan akan meminta server untuk memeriksa keseluruhan dokumen, sehingga memakan waktu lebih lama.
Kamu dapat mengatur document indexing untuk meningkatkan performa pencarian dokumen di dalam sistem MongoDB. Kamu dapat mengindeks semua field yang ada di dalam sistem MongoDB, sehingga proses pencarian informasi spesifik akan sangat mudah dilakukan terlepas dari ukuran database.
7. Lebih mudah untuk mengelola query
MongoDB adalah sebuah sistem database dengan kemampuan untuk menjalankan serta menangani berbagai query atau perintah secara cepat dan akurat. Kamu juga dapat dengan mudah mengakses seluruh data di dalam sistem, sehingga kamu memiliki kendali penuh terhadap semua informasi di dalamnya.
Adanya dukungan indexing seperti di poin no. 6 juga mempermudah kamu dalam menarik data spesifik. Misal, jika kamu ingin mengambil data transaksi finansial dari dalam server, kamu hanya perlu menjalankan query untuk data tersebut.
8. Dukungan untuk berbagai variasi data
MongoDB adalah sebuah database berbasis dynamic schema yang dapat digunakan untuk menyimpan berbagai variasi data, mulai dari data tak terstruktur hingga terstruktur.
Dynamic schema ini juga memungkinkan kamu untuk menyimpan data tanpa perlu mendefinisikan skema sebelum mulai menyimpan data. Dengan kata lain, schema penyimpanan data dapat diubah secara fleksibel dan kapan saja.
Dasar-dasar MongoDB
Setelah menginstal MongoDB, berikut adalah beberapa dasar-dasar yang perlu Anda ketahui:
1. Database: MongoDB dapat memiliki banyak basis data yang berbeda. Anda dapat membuat basis data baru dengan perintah `use nama_database`.
2. Collection: Basis data MongoDB terdiri dari koleksi-koleksi. Koleksi adalah tempat Anda menyimpan dokumen-dokumen. Anda dapat membuat koleksi dengan perintah `db.nama_koleksi.insert({})`.
3. Dokumen: Dokumen adalah entitas dasar dalam MongoDB. Mereka berbentuk objek JSON dan disimpan dalam koleksi. Contoh penggunaan: `db.nama_koleksi.insert({nama: "John", usia: 30})`.
4. Query: Anda dapat mengambil data dari MongoDB dengan menggunakan perintah `db.nama_koleksi.find({kriteria})`.
Tahap Instalasi MongoDB
- Instalasi MongoDB di Windows :
- Instalasi MongoDB Shell di windows :
Komentar
Posting Komentar